Saturday, July 05, 2014

Perang dan kebencian

Mentari pagi semacam sebuah ejen pemaksaan.Ia datang membawa sinar, memaksa kita untuk meneruskan saki baki kehidupan sekaligus memikirkan beban-beban dunia yang panjang.

Pagi ini di youtiup saya terjumpa sebuah full movie "Stalingrad Sniper" (kalau tidak silap) cerita tentang sepasukan penembak tepat Rusia melawan tentera Nazi mempertahankan stalingrad..tapi ceritanya lebih menonjolkan mesej hubungan dilema cinta yang complex pada permulaan cerita pada pendapat saya. memang cinta lahir tanpa definasi seperti lukisan abstrak dan manusialah melukisnya..sudahlah.

Sejak dari semalam juga di internet saya sudah perasan ada deretan berita tentang peluru-peluru raksasa Israel yang menghentam bumi Palestin. Debu, api, teriakkan, kesakitan dan darah, itu lah perang yang jadi mimpi buruk manusia sejak sekian lama. Perang yang lahir dari kebencian, keserakanahan dan dendam.


Saya tiba-tiba teringat serangkap kata seorang gadis bertudung biru tapi agak selekeh yang pernah saya baca tidak lama dulu, dia bilang..


"Hidup terlalu singkat untuk membenci. Bermusuh dengan orang lain, Sama seperti bermusuh dengan diri sendiri, Memaafkan orang lain, beerti memaafkan diri sendiri.What you give, you get back

-GadisSelekeh

Semoga ungkapan ini dapat merawat trauma, membunuh kebencian dan keserakahan umat manusia.

Tuesday, May 15, 2012

Perubahan

Malam itu saya dan beberapa orang kawan duduk diantara kerusi-kerusi yang disusun mengelilingi meja bulat disebuah ruangan halaman rumah sambil mendengar cerita seorang perempuan manis tentang betapa sukarnya kita berhadapan dengan perubahan. Suasana malam yang sejuk membuat suasana menjadi santai dan selesa sekali. Dia bercerita tentang susah sekali menerima hakikat bila facebook sudah pun menggunakan timeline, "saya sempat terfikir untuk menutup akaun facebook saya waktu tu" si perempuan manis berkata.

Saya jadi teringat pulak dengan sebuah filem Jerman bertajuk "Goodbye Lenin" seorang anak lelaki yang sanggup berbuat apa saja untuk ibunya yang baru sedar dari koma. Ibunya koma sewaktu Jerman timur masih dibawah naungan kuasa sosialis kemudian sedar semula dizaman dimana tembok berlin sudahpun runtuh dan mula menjadi kenangan. Kerana tidak mau ibunya yang masih lagi sakit terkejut dengan perubahan ini dia berusaha membuat dunia ibunya masih seperti dizaman sebelum-sebelumnya.

Saya mau merungkai perubahan dari perspektif yang biasa-biasa saja. Perjalanan kehidupan manusia diolah dengan perubahan yang tidak henti-henti. Lalu kita sedar perubahan itu rupa-rupanya adalah satu yang biasa-biasa saja dan kita tidak perlu takut denganya. takut dengan perubahan bermakna kita takut dengan kehidupan. Saya masih teringat kata-kata perempuan manis itu selepas cerita panjanngnya hampir berakhir, semacam kesimpulan dia berkata "Now Everyone want Change".