Tadi di kedai buku di tengah bandaraya Kota Kinabalu saya membelek belek sebuah buku comel berwarna hitam dihiasi dengan corak hati berwarna warni membuatkan setiap orang yang memandangnya pasti terasa ingin meyentuhnya. Tajuknya "Love Letters of Great Man". Pada muka pertamanya tertulis kata penghantar tentang surat-surat cinta yang sudah tidak laku lagi dizaman ini. Begitu lebih kurang. Oleh kerana kawan saya yang sudah ingin beredar dari kedai tersebut maka bacaan saya waktu itu habis disitu saja.
luahan cinta tidak memerlukan si teruna menghabiskan dakwat penya untuk mengukir ayat-ayat power berbunga bunga hanya untuk meluahkan rasa cintanya, itu zaman nenek-nenek kita boleh la. Si pencinta wanita zaman ini cuma perlu menaip pesanan ringkas untuk temu janji.
Saya jadi teringat pada surat yang saya tulis dua minggu lalu tapi belum-belum juga dipos, surat itu sebenarnya untuk seorang kawan yang saya tidak kenali di seberang lautan sana, alamatnya saya temui di sebuah zine. Dalam zine itu ada emelnya tapi sebab ingin merasa pengalaman menulis surat maka saya tulis juga, semoga saya diberikan semangat dan tidak dibelenggu rasa lupa lagi esok hari agar dapat saya pos surat saya ini.
Saya juga teringat pada cerita adik saya, dia pernah dibawa ke sebuah restoran oleh seorang kawanya yang tiba-tiba baik hati untuk membelanjanya makan dan minum waktu itu, dengan rasa sedikit tergamam dia hanya menurut, selesai ritual makan dan minum dia disuruh menulis sepucuk surat kepada kekasih si pembelanja makan dengan alasan tulisanya adik saya lebih baik dan dia boleh membina ayat-ayat yang lebih bagus. Ketawa saya mendengarkanya.
Dalam filem "Äideistä parhain" (Mother of Mine) cerita yang mengisahkan seorang kanak-kanak yang dipisahkan daripada ibunya oleh kerajaan Poland untuk dihantar ke Sweden dan tinggal bersama keluarga angkat disana, Sebuah program kerajaan untuk menyelamatkan kanak-kanak daripada menjadi mangsa perang. Hanya surat yang dibawa oleh Posmen menjadi perantara kanak-kanak tersebut dan ibunya, Setiap hari dia akan duduk di pagar rumah menanti sang posmen datang membawa kata-kata rindu ibunya.
Seorang penulis di sebuah majalah dulu menyatakan tentang matinya keromantikan mengirim surat, sang kekasih sudah tidak lagi resah dan berdebar debar menunggu abang posmen datang membawa kabar dari kekasihnya. Kini abang posmen hanya berfungsi sebagai pembawa bil-bil astro atau surat tuntutan hutang dari PTPTN.
Thursday, February 26, 2009
Saturday, February 14, 2009
Catatan sehari selepas hari kekasih
Saya membaca sebuah entry personal yang kadang-kadang menggelikan hati di blog Pika, (Pika kawan si yan), akhir dari entry itu menyatakan yang dia tidak menyambut valentine day, kerana orang islam tidak menyambutnya.. mungkin kerana dia percaya yang itu adalah budaya orang-orang kristian dan tidak patut dirayakan olehnya yang beragama islam.
Cakap-cakap begini bukan pertama kali saya dengar, saya sudah mendengarkanya lama dulu. Tulisan Pika itu membuat saya ingin mencari tulisan-tulisan lain mengenai hari valentine di google, saya menemukan banyak tulisan-tulisan yang berkait dengan valentine, kebanyakanya sama saja, melarang, mengharamkan dan menghukum.
Antaranya ada yang mengatakan "murtad menyambut valentine day", ada juga tulisan yang mengatakan "menyambut Valentine day adalah sama dengan menyokong kehancuran kerajaan islam di cordova pada zaman itu", gementar anak-anak muda mendengarkanya.. cari la sendiri di google. Tapi saya tertarik pada sebuah tulisan lama dari fathi aris omar mengenai Valentine day, yang satu ini lebih menyegarkan. Disini Fathi ingin meluahkan rasa terkejutnya dengan fatwa PAS waktu itu.
Antara lainya dia berkata dalam tulisanya "PAS hari ini mengeluarkan fatwa baru yang sekali gus mengkuduskan St Valentine, atau Valentine sang Wali, seorang pejuang keadilan dan sekali gus hak asasi berdepan dengan pemerintah yang sangat zalim." tulisan penuh boleh di baca disini.
Valentine adalah simbol kepada kemenangan cinta, perjuangan melawan kezaliman kuasa dan lambang kepada sebuah kebebasan.
-------
Dengar: Resist - Doscography, Tragedy - Nerve Damage, Shikari - Robot wars,
Makan : Mee goreng ayam
Minum : Nescafe panas
Baca : Catatan si malin Kundang - Antologi esei Umar Junus
Lain-lain : facebook.com
Cakap-cakap begini bukan pertama kali saya dengar, saya sudah mendengarkanya lama dulu. Tulisan Pika itu membuat saya ingin mencari tulisan-tulisan lain mengenai hari valentine di google, saya menemukan banyak tulisan-tulisan yang berkait dengan valentine, kebanyakanya sama saja, melarang, mengharamkan dan menghukum.
Antaranya ada yang mengatakan "murtad menyambut valentine day", ada juga tulisan yang mengatakan "menyambut Valentine day adalah sama dengan menyokong kehancuran kerajaan islam di cordova pada zaman itu", gementar anak-anak muda mendengarkanya.. cari la sendiri di google. Tapi saya tertarik pada sebuah tulisan lama dari fathi aris omar mengenai Valentine day, yang satu ini lebih menyegarkan. Disini Fathi ingin meluahkan rasa terkejutnya dengan fatwa PAS waktu itu.
Antara lainya dia berkata dalam tulisanya "PAS hari ini mengeluarkan fatwa baru yang sekali gus mengkuduskan St Valentine, atau Valentine sang Wali, seorang pejuang keadilan dan sekali gus hak asasi berdepan dengan pemerintah yang sangat zalim." tulisan penuh boleh di baca disini.
Valentine adalah simbol kepada kemenangan cinta, perjuangan melawan kezaliman kuasa dan lambang kepada sebuah kebebasan.
-------
Dengar: Resist - Doscography, Tragedy - Nerve Damage, Shikari - Robot wars,
Makan : Mee goreng ayam
Minum : Nescafe panas
Baca : Catatan si malin Kundang - Antologi esei Umar Junus
Lain-lain : facebook.com
Wednesday, December 31, 2008
Kabar Pagi Hari
Saya merasakan saya sangat teliti dalam satu-satu perkara..oh yaa cuma dalam satu-satu perkara saja.. mengutamakan kesempurnan dalam merealisasikan keinginan, kualiti atau mutu, sekaligus ini membawa kepada banyak mepersoalkan satu-satu perkara atau benda barangkali.
Pagi ini saya bangun disusuli dengan nafsu yang membuak buak mau mendengar lagu dari Final Draft, band Powerviolence asal Negara yang akan berpresidenkan Obama ini, entah mimpi apa saya semalam. Namun Keinginan saya ini dicacati dengan ketidakmampuan speaker lapuk ini berfungsi dengan baik.. puas saya memusing kabelnya dan saya harus berhenti sebelum lebih banyak masa terbuang tanpa hasil yang belum pasti. Memang dari semalam saya sudah menjeling jeling kearah dinding cermin kedai Elektronik di One Borneo, mejenguk Ke arah Speaker yang pasti membuatkan saya puas, tapi sayang saya belum berkemampuan untuk semua itu, tunggu saja la nanti.
Kejadian pagi ini juga membuat saya kembali merenung erti menghargai kesempurnaan satu-satu perkara yang kita lakukan. Perlakuan adalah dorongan dari sebuah rasa keinginan, tidak kira la keinginan itu negatif atau positif.. disusuli dengan darjat hasil dari perlaksanaan..sempurna, sederhana atau gagal samasekali.. sebuah rasa yang patut dihargai barangkali. Dulu saya pernah menonton sebuah show band.. dimana setting untuk set mereka memakan hampir 2 jam demi untuk merealisasikan keinginan mereka, saya bukan mau bercerita tentang kalau setting lama maka hasilnya pun bagus tapi ternyata status sesebuah band itu tidak mempengaruhi keinginan mereka, sound yang baik tidak cuma untuk band-band yang besar yang mampu bermain di konsert-konsert besar, tapi keinginan itu datang dari kemahuan mereka, semuanya atas dasar mau melakukan sesuatu dengan sempurna, apa yang dilakukan bukan hanya untuk telinga sang penonton tapi juga untuk telinga dan hati sang pelaksana.
Mungkin ini cuma cermin dari sesebuah perkara lain, rasanya keinginan untuk melakukan dengan baik tidak sepatutnya habis pada kemahuan untuk mendengarkan lagu Final Draft saja rasanya .. saya tidak fikir saya mampu melakukan semuanya dengan sempurna.
---------------------
Phobia - 22 Random act of violence, Roskopp, Martyrdöd - St, Gorerotted - Only Tools And Corpses , Lahar - Obeti Doby, Ladytron - Witching hour
Pagi ini saya bangun disusuli dengan nafsu yang membuak buak mau mendengar lagu dari Final Draft, band Powerviolence asal Negara yang akan berpresidenkan Obama ini, entah mimpi apa saya semalam. Namun Keinginan saya ini dicacati dengan ketidakmampuan speaker lapuk ini berfungsi dengan baik.. puas saya memusing kabelnya dan saya harus berhenti sebelum lebih banyak masa terbuang tanpa hasil yang belum pasti. Memang dari semalam saya sudah menjeling jeling kearah dinding cermin kedai Elektronik di One Borneo, mejenguk Ke arah Speaker yang pasti membuatkan saya puas, tapi sayang saya belum berkemampuan untuk semua itu, tunggu saja la nanti.
Kejadian pagi ini juga membuat saya kembali merenung erti menghargai kesempurnaan satu-satu perkara yang kita lakukan. Perlakuan adalah dorongan dari sebuah rasa keinginan, tidak kira la keinginan itu negatif atau positif.. disusuli dengan darjat hasil dari perlaksanaan..sempurna, sederhana atau gagal samasekali.. sebuah rasa yang patut dihargai barangkali. Dulu saya pernah menonton sebuah show band.. dimana setting untuk set mereka memakan hampir 2 jam demi untuk merealisasikan keinginan mereka, saya bukan mau bercerita tentang kalau setting lama maka hasilnya pun bagus tapi ternyata status sesebuah band itu tidak mempengaruhi keinginan mereka, sound yang baik tidak cuma untuk band-band yang besar yang mampu bermain di konsert-konsert besar, tapi keinginan itu datang dari kemahuan mereka, semuanya atas dasar mau melakukan sesuatu dengan sempurna, apa yang dilakukan bukan hanya untuk telinga sang penonton tapi juga untuk telinga dan hati sang pelaksana.
Mungkin ini cuma cermin dari sesebuah perkara lain, rasanya keinginan untuk melakukan dengan baik tidak sepatutnya habis pada kemahuan untuk mendengarkan lagu Final Draft saja rasanya .. saya tidak fikir saya mampu melakukan semuanya dengan sempurna.
---------------------
Phobia - 22 Random act of violence, Roskopp, Martyrdöd - St, Gorerotted - Only Tools And Corpses , Lahar - Obeti Doby, Ladytron - Witching hour
Tuesday, August 26, 2008
Masa Muda
Dua bulan lalu handphone yang saya pakai ini bertukar status daripada dibagi saja-saja kepada sebuah pemberian hadiah hari jadi. Saya pasti yang kakak saya, sewaktu memindahkan data-data dari handphone ini ke handphone barunya terbaca sms ucapan selamat harijadi daripada seorang kawan saya waktu itu.
Goenawan berkata yang tahun adalah seperti cermin. Di depanya kita melihat wajah kita yang semakin menunjukkan perbezaan. Jika kita merayakan ulang tahun ke 28 hari ini kita pasti tidak akan melihat lagi diri kita menjadi 28 lagi di lain hari.
Tidak lama dulu saya pernah menghantar msg selamat ulang tahun kepada seorang kawan bunyinya lebih kurang berbunyi - betapa ghairah kehidupan membuat kita tidak pernah merasa tua.. kita akan membiarkan usia berlalu begitu saja tapi jiwa kita masih kekal di satu tahap yang sama.
Goenawan berkata yang tahun adalah seperti cermin. Di depanya kita melihat wajah kita yang semakin menunjukkan perbezaan. Jika kita merayakan ulang tahun ke 28 hari ini kita pasti tidak akan melihat lagi diri kita menjadi 28 lagi di lain hari.
Tidak lama dulu saya pernah menghantar msg selamat ulang tahun kepada seorang kawan bunyinya lebih kurang berbunyi - betapa ghairah kehidupan membuat kita tidak pernah merasa tua.. kita akan membiarkan usia berlalu begitu saja tapi jiwa kita masih kekal di satu tahap yang sama.
Thursday, June 26, 2008
EURO 2008 Against Rasisme!!
saya masuk ke bilik menyambung tidur malam tadi selepas siaran langsung perlawanan bolasepak euro terganggu. Saya tinggalkan Jerman dan Turki menentukan nasibnya masing-masing. Pagi tadi di pejabat saya semak keputusan perlawanan melalui internet. Dan Jerman lebih bertuah, bermakna peluang sudah terbuka untuk mereka menjadi juara bola sepak eropah tahun ini.
Satu benda yang membuat saya kagum pada perlawanan semalam itu ialah terdapat papan-papan tanda yang di sekeliling padang bertulis "UNITE AGAINST RACISM". Saya kurang ambil tau dan hanya melihat perlawanan euro 2008 ini kalau ada kesempatan terluang saja sebenarnya, sehinggalah rasa ingin tau saya tentang papan tanda itu saya temui jawapanya di internet.. menurut artikel yang saya baca sebelum perlawanan bermula kedua dua kapten pasukan berdiri di tengah padang berikrar untuk melawann rasisme. Kempen tersebut adalah hasil kerjasama antara Football Against Racism in Euro (FARE) dengan UEFA dan FIFPro.
Saya agak terharu dengan keprihatinan yang sebegini. Saya sendiri sering berhadapan dengan perkara-perkara yang berbau rasisme dan saya merasakan betapa pentingnya penerapan tentang pemahaman terhadapa rasisme itu dipelajari, diperbandingkan dan diperbincangkan lalu diperhalusi.
Satu benda yang membuat saya kagum pada perlawanan semalam itu ialah terdapat papan-papan tanda yang di sekeliling padang bertulis "UNITE AGAINST RACISM". Saya kurang ambil tau dan hanya melihat perlawanan euro 2008 ini kalau ada kesempatan terluang saja sebenarnya, sehinggalah rasa ingin tau saya tentang papan tanda itu saya temui jawapanya di internet.. menurut artikel yang saya baca sebelum perlawanan bermula kedua dua kapten pasukan berdiri di tengah padang berikrar untuk melawann rasisme. Kempen tersebut adalah hasil kerjasama antara Football Against Racism in Euro (FARE) dengan UEFA dan FIFPro.
Saya agak terharu dengan keprihatinan yang sebegini. Saya sendiri sering berhadapan dengan perkara-perkara yang berbau rasisme dan saya merasakan betapa pentingnya penerapan tentang pemahaman terhadapa rasisme itu dipelajari, diperbandingkan dan diperbincangkan lalu diperhalusi.
Thursday, May 29, 2008
Kematian
Saya mengirim sebaris sms sebagai ucapan takziah saya kepada seorang kawan di kampung halaman sana atas kematian adiknya semalam sebagai tanda saya turut berdukacita. Menurut cerita yang saya terima kematianya berpunca dari kemalangan jalan raya. Saya tidak ingat dan mungkin tidak kenal langsung adik kawan saya itu sebenarnya.
Saya pernah terbaca sesuatu yang menyebut bahawa pemikiran terbahagi kepada tiga wilayah iaitu 'terpikirkan’ (the thought), ‘yang tak terpikirkan’ (the unthought), ‘yang tak boleh dipikirkan’ (the unthinkable) dan tema kematian mungkin adalah sesuatu yang tergolong dalam wilayah the unthinkable, dan tugas kita adalah membuatnya menjadi the thought. Ini terbukti berdasarkan fakta bahwa tema kematian, walaupun sudah dikaji sejak ribuan abad lampau oleh Epicurus dan para pemikir Stoa, tapi baru mendapat perhatian serius secara sistematik pada era Eksistensialisme modern (via Heidegger, Sartre, Jaspers, dan lain-lain).
Setiap tahun kita mengenang tragedi-tragedi kematian yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan manusia. sebut saja tentang Hiroshima, Perang penaklukan US ke atas Iraq atau Penghapusan kaum di Bosnia. Sekadar menyebut beberapa tragedi. Dan atas sebab-sebab inilah pada satu perspektif lain kematian yang pada mulanya adalah sesuatu yang menakutkan boleh saja bertukar menjadi sesuatu yang menghairahkan kehidupan, bak kata para thrasher "life short play fast".
Saya pernah terbaca sesuatu yang menyebut bahawa pemikiran terbahagi kepada tiga wilayah iaitu 'terpikirkan’ (the thought), ‘yang tak terpikirkan’ (the unthought), ‘yang tak boleh dipikirkan’ (the unthinkable) dan tema kematian mungkin adalah sesuatu yang tergolong dalam wilayah the unthinkable, dan tugas kita adalah membuatnya menjadi the thought. Ini terbukti berdasarkan fakta bahwa tema kematian, walaupun sudah dikaji sejak ribuan abad lampau oleh Epicurus dan para pemikir Stoa, tapi baru mendapat perhatian serius secara sistematik pada era Eksistensialisme modern (via Heidegger, Sartre, Jaspers, dan lain-lain).
Setiap tahun kita mengenang tragedi-tragedi kematian yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan manusia. sebut saja tentang Hiroshima, Perang penaklukan US ke atas Iraq atau Penghapusan kaum di Bosnia. Sekadar menyebut beberapa tragedi. Dan atas sebab-sebab inilah pada satu perspektif lain kematian yang pada mulanya adalah sesuatu yang menakutkan boleh saja bertukar menjadi sesuatu yang menghairahkan kehidupan, bak kata para thrasher "life short play fast".
Thursday, December 20, 2007
Kumpulan Cerita Suka, Duka, Pulang dan Balik
Saya mengirim sebaris komen kepada seorang kawan di Friendster.com bertanyakan apa dia akan balik menyambut krismas di kampungya nanti. Sengaja saya tanya-tanya, mengeratkan lagi silaturahim lah katakan. Semalam juga sepupu saya sudah bertanyakan tentang bila kami akan beli tiket untuk balik berhari raya tahun depan, nampak betul semangatnya untuk balik pulang ke kampung.Balik ke kampung memang manghairahkan jiwa bagi sesetengah orang, apa lagi bagi kami-kami yang kampungnya jauh nun dibawah bayu sana. Saya tau banyak dari kami-kami ini hanya berkesempatan balik setahun sekali sahaja dalam tenpoh setahun, tidak kiralah sama balik untuk menyambut hari raya aidilfitri, Krismas atau Kaamatan. Senyuman pasti akan terukir sejak seminggu sebelum tarikh penerbangan balik, semua aktiviti atau kerja-kerja di pejabat akan serba tak jadi. Jantung pasti berdegup lebih kencang bila teringat orang-orang tersayang, kawan-kawan dan macam-macam lagi benda yang telah ditinggalkan sekian lamanya. Pokoknya balik ke kampung memang mengembirakan hati lah.
Hati akan mula diselubungi awan hitam bila masa pulang semula ke KL tiba, Lagi parah bila fikiran mula terbayangkan begitu banyaknya kerja-kerja di pejabat yang akan menyambut kepulangan kita nanti. Melihatkan kampung yang sunyi dengan bunyi kereta dan segala macam kepesatan kota, malam pula yang sejuk lagi sunyi membuatkan rasa malas nak balik bertambah mengikat ketat diri untuk terus duduk di rumah saja bermalas malasan. Gara-gara semua itu saya pernah membiarkan tiket penerbangan balik saya ke KL burn begitu saja, itu 2 tahun lalu. Habis hangus tiket berharga RM400 waktu itu dibakar rasa puasnya hati saya dapat sambung cuti di kampung waktu itu. Memang betul wang tidak dapat membeli kebahagian, hadapi saja dengan rock n roll. Saya yakin dan percaya. Nasib baik wang simpanan saya masih cukup untuk membeli semula tiket baru.
Playlist: The Popguns, Camera Obscura, Marsheaux, Popsircle
Hati akan mula diselubungi awan hitam bila masa pulang semula ke KL tiba, Lagi parah bila fikiran mula terbayangkan begitu banyaknya kerja-kerja di pejabat yang akan menyambut kepulangan kita nanti. Melihatkan kampung yang sunyi dengan bunyi kereta dan segala macam kepesatan kota, malam pula yang sejuk lagi sunyi membuatkan rasa malas nak balik bertambah mengikat ketat diri untuk terus duduk di rumah saja bermalas malasan. Gara-gara semua itu saya pernah membiarkan tiket penerbangan balik saya ke KL burn begitu saja, itu 2 tahun lalu. Habis hangus tiket berharga RM400 waktu itu dibakar rasa puasnya hati saya dapat sambung cuti di kampung waktu itu. Memang betul wang tidak dapat membeli kebahagian, hadapi saja dengan rock n roll. Saya yakin dan percaya. Nasib baik wang simpanan saya masih cukup untuk membeli semula tiket baru.
Playlist: The Popguns, Camera Obscura, Marsheaux, Popsircle
Wednesday, December 12, 2007
Sedikit Cerita Tentang Kasut
Dua hari selepas saya membeli kasut baru, saya memakainya untuk kali pertama ke tempat kerja. Saya tidak menemui cara berjalan saya yang semalam, kaki saya jadi sedikit kaku barangkali malu dengan pasangan barunya. Bau kedai dan bersihnya kasut saya berbanding dengan seluar jeans saya membuatkan saya jadi paranoid dengan orang-orang risau kalau-kalau orang memerhatikanya. Saya berjalan persis robot yang tengah diuji kemampuanya pagi itu. Dari semalam lagi kasut baru ini juga sudah menjadi bahan bualan dikalangan kawan-kawan saya, semuanya bernada sinis dan pedas. kasut baru betul-betul memeningkan kepala.
Dulu sewaktu saya berada dalam tingkatan berapa ntah saya pernah mengalami satu keadaan dimana kasut baru yang ibu saya belikan sempena hari raya membuatkan saya hampir-hampir tak boleh berjalan. Ini kerana kasut tersebut membuatkan bahagian atas tumit saya membengkak, keadaan tak boleh berjalan ini hanya saya rasai pada keesokkan harinya selepas semalam saya meronda semalaman dengan kasut tersebut, kalau laa kasut itu kasut Nike berharga RM300 sudah pasti saya tak perlu menahan kesakitan kaki waktu itu, tapi sayangnya itu kasut murah.
Saya juga masih ingat dulu sewaktu ibu saya memarahi abang saya kerana abang saya menggosokkan sedikit tanah pada kasut barunya dengan alasan supaya kasut baru yang baru ibu saya belikan untuknya itu tidak kelihatan baru, mungkin dia lebih merasa rock n roll kalau dia kelihatan sedikit selekeh ke sekolah, saya hanya melihat abang saya ke sekolah dengan wajah yakin pagi itu. Kini baru saya sedar betapa rocknya abang saya waktu itu haha.
----------------------
Playlist: Popsircle, The Sundays, Missing Person, Blondie, Kafka, Tiger Baby, Bunga Cinta Lestari, Sambasseduer, Seabear, Eisley, Pigsty, Jedi Mind Trick, Saywhy?, Lycantrophy.
Dulu sewaktu saya berada dalam tingkatan berapa ntah saya pernah mengalami satu keadaan dimana kasut baru yang ibu saya belikan sempena hari raya membuatkan saya hampir-hampir tak boleh berjalan. Ini kerana kasut tersebut membuatkan bahagian atas tumit saya membengkak, keadaan tak boleh berjalan ini hanya saya rasai pada keesokkan harinya selepas semalam saya meronda semalaman dengan kasut tersebut, kalau laa kasut itu kasut Nike berharga RM300 sudah pasti saya tak perlu menahan kesakitan kaki waktu itu, tapi sayangnya itu kasut murah.
Saya juga masih ingat dulu sewaktu ibu saya memarahi abang saya kerana abang saya menggosokkan sedikit tanah pada kasut barunya dengan alasan supaya kasut baru yang baru ibu saya belikan untuknya itu tidak kelihatan baru, mungkin dia lebih merasa rock n roll kalau dia kelihatan sedikit selekeh ke sekolah, saya hanya melihat abang saya ke sekolah dengan wajah yakin pagi itu. Kini baru saya sedar betapa rocknya abang saya waktu itu haha.
----------------------
Playlist: Popsircle, The Sundays, Missing Person, Blondie, Kafka, Tiger Baby, Bunga Cinta Lestari, Sambasseduer, Seabear, Eisley, Pigsty, Jedi Mind Trick, Saywhy?, Lycantrophy.
Monday, July 23, 2007
Hujan Zaman ini
Hari ini hujan turun lebih awal, sekaligus membuat semua rancangan saya tergendala. Saya reda dengan semua ini, sememangnya tak semua yang kita rancangan akan termakbul. Namun begitu hujan yang turun tak henti-henti kadang-kadang merimaskan juga. Perut perlu diisi dan tekak harus dibasahkan. Untuk semua itu saya tak sanggup mengharungi hujan lebat petang itu.
Sejak kecil lagi saya sudah mendengar orang-orang yang lebih tua dari saya berkata "Hujan itu Rahmat". Dan mungkin masa sudah berlalu dan kata-kata itu sudah tidak selamanya betul. Orang bujang contohnya. Seperti saya, bila lapar akan mencari kedai terdekat untuk menyempurnakan hajat, ini cara orang bujang yang hidup di bandar, seperti petang ini, lapar menjadi teman rapat saya sementara menanti hujan reda. Hujan yang berpanjangan juga merisaukan orang-orang tertentu, bayangkan saja longkang-longkang yang tersumbat dengan banyaknya sampah sekarang ini, semua itu tidak perlu masa lama untuk menenggelamkan bandar KL. Silap hari bulan ada diantara kita yang terpaksa naik bas pergi kerja kerana keretanya ditenggelami air. semuanya mungkin.
Band dan penyanyi solo yang menjadi pilihan waktu ini:
- My Teenage Stride, Assuck, Fistfuck, Destruction, The Charade, Stacey Kent, Billie Holiday, Camera Obscura, California Snow Story, The Boyfriend, Strange Idol.
Sejak kecil lagi saya sudah mendengar orang-orang yang lebih tua dari saya berkata "Hujan itu Rahmat". Dan mungkin masa sudah berlalu dan kata-kata itu sudah tidak selamanya betul. Orang bujang contohnya. Seperti saya, bila lapar akan mencari kedai terdekat untuk menyempurnakan hajat, ini cara orang bujang yang hidup di bandar, seperti petang ini, lapar menjadi teman rapat saya sementara menanti hujan reda. Hujan yang berpanjangan juga merisaukan orang-orang tertentu, bayangkan saja longkang-longkang yang tersumbat dengan banyaknya sampah sekarang ini, semua itu tidak perlu masa lama untuk menenggelamkan bandar KL. Silap hari bulan ada diantara kita yang terpaksa naik bas pergi kerja kerana keretanya ditenggelami air. semuanya mungkin.
Band dan penyanyi solo yang menjadi pilihan waktu ini:
- My Teenage Stride, Assuck, Fistfuck, Destruction, The Charade, Stacey Kent, Billie Holiday, Camera Obscura, California Snow Story, The Boyfriend, Strange Idol.
Monday, February 12, 2007
hujan ohh hujan
Petang tadi saya duduk sendiri bersantai menghabiskan waktu menikmati tea panas gelas besar sambil dikelilingi suasana petang sesudah hujan. Indah, itu yang dapat saya gambarkan dari apa yang saya lihat petang itu. Selalu saya mengidamkan suasana sebegini. Dan memang sejak dua tiga hari ini saya menyaksikan hujan sudah mulai turun memonopoli waktu siang dan malam. Pastinya tidur lebih nyenyak time-time begini dan saya memungkinkan juga jualan kopi dan rokok akan meningkat kerana kebarangkalian orang yang keluar rumah melakukan aktiviti-aktiviti luar adalah kurang. Dalam keadaan hujan begini orang-orang lebih suka duduk diam dirumah minum kopi sambil hisap rokok. Itu semua mungkin.
Saya menterjemahkan hujan dalam sebuah bentuk yang punya kaitan rapat dengan beberapa perkara yang berkait dengan depresi dan kesedihan. Cukup dengan apa yang dapat kita lihat dengan lebih jelas di beberapa tempat di sekitar tempat di malaysia ini sekarang ini. Banjir maksud saya.
Kata Pam dalam jurnalnya, dia memetik kata-kata Gustaff yang baru beberapa hari pulang dari Finland, dia berkata peratus kematian akibat kejadian bunuh diri disana meningkat dan ada teori yang mengatakan bahawa ini adalah disebabkan oleh matahari yang hanya muncul dua bulan pada setiap tahun dan selebihnya adalah mendung dan berawan seterusnya membawa kepada depresi.
Teringat saya kepada beberapa buah filem yang pernah saya tonton sebelum ini, dimana hujan digunakan untuk membantu meningkatkan bau kesedihan didalam sesebuah babak yang berkait dengan kesedihan. Dalam upacara pengkebumian contohnya. Saya mengambil satu contoh babak dalam filem Hell Boy, babak sewaktu mayat ayah angkatnya diusung untuk dikebumikan, Hell boy kelihatan berdiri diatas sebuah tingkat yang tinggi (jambatan barangkali) dan suasana hujan menaikkan lagi suasana kesedihan waktu itu. Dalam filem melayu juga contohnya, Kita masih ingat pada filem "Gila-Gila Remaja". Hujan lebat waktu itu digunakan untuk meraih dan menambahklan lagi emosi kesedihan penonton pada adegan dimana Roy yang ingin pergi lagi selepas menduduki peperiksaan selepas kembali dari pengembaraannya menaiki motor entah kemana. Tapi yang pasti orang yang paling sedih pada babak itu ialah heroin wanitanya (saya tidak tau namanya tapi agak hot hehe).
Hujan mengembalikan memori saya pada zaman kanak-kanak saya. Saya dan adik saya pasti tidak melepaskan peluang main hujan bersama dan peluang begini hanya wujud sewaktu ibubapa kami tidak berada dirumah.
...................................
PLAYLIST: Insect Warfare, Totalitar (disco), Celebral Turbulency, Gride, Proletar, Phobia, Destruction, Immortal Tecnique, Muse. Stars (The Calendar girl), Worship
Saya menterjemahkan hujan dalam sebuah bentuk yang punya kaitan rapat dengan beberapa perkara yang berkait dengan depresi dan kesedihan. Cukup dengan apa yang dapat kita lihat dengan lebih jelas di beberapa tempat di sekitar tempat di malaysia ini sekarang ini. Banjir maksud saya.
Kata Pam dalam jurnalnya, dia memetik kata-kata Gustaff yang baru beberapa hari pulang dari Finland, dia berkata peratus kematian akibat kejadian bunuh diri disana meningkat dan ada teori yang mengatakan bahawa ini adalah disebabkan oleh matahari yang hanya muncul dua bulan pada setiap tahun dan selebihnya adalah mendung dan berawan seterusnya membawa kepada depresi.
Teringat saya kepada beberapa buah filem yang pernah saya tonton sebelum ini, dimana hujan digunakan untuk membantu meningkatkan bau kesedihan didalam sesebuah babak yang berkait dengan kesedihan. Dalam upacara pengkebumian contohnya. Saya mengambil satu contoh babak dalam filem Hell Boy, babak sewaktu mayat ayah angkatnya diusung untuk dikebumikan, Hell boy kelihatan berdiri diatas sebuah tingkat yang tinggi (jambatan barangkali) dan suasana hujan menaikkan lagi suasana kesedihan waktu itu. Dalam filem melayu juga contohnya, Kita masih ingat pada filem "Gila-Gila Remaja". Hujan lebat waktu itu digunakan untuk meraih dan menambahklan lagi emosi kesedihan penonton pada adegan dimana Roy yang ingin pergi lagi selepas menduduki peperiksaan selepas kembali dari pengembaraannya menaiki motor entah kemana. Tapi yang pasti orang yang paling sedih pada babak itu ialah heroin wanitanya (saya tidak tau namanya tapi agak hot hehe).
Hujan mengembalikan memori saya pada zaman kanak-kanak saya. Saya dan adik saya pasti tidak melepaskan peluang main hujan bersama dan peluang begini hanya wujud sewaktu ibubapa kami tidak berada dirumah.
...................................
PLAYLIST: Insect Warfare, Totalitar (disco), Celebral Turbulency, Gride, Proletar, Phobia, Destruction, Immortal Tecnique, Muse. Stars (The Calendar girl), Worship
Monday, November 06, 2006
Hari Selepas Hari Raya
Lapangan terbang Kota Kinabalu petang hari minggu itu jadi macam tempat berpesta. Pesta air mata, tapi sayu ditambah dengan suasana petang yang redup. Teringat saya pada cerita puteri gunung ledang, air mata ntah berapa tempayan perlu dipersembahkan padanya. Tapi cerita petang itu lain, tiada kaitan dengan cerita puteri gunung ledang, ini cerita biasa tentang pertemuan dan perpisahan.
Perhatiaan saya disebuah sudut kosong, berkumpul sebuah keluarga. Seorang wanita, entah siapa dia, barangkali seorang kakak, yang sekejap lagi akan masuk ke balai perlepasan meninggalkan adik-adiknya diluar, seorang demi seorang berpelukan denganya sambil air mata mereka jatuh tanpa was-was pada kedua mereka, mata mereka merah, pipi mereka basah. Saya berpaling ke arah lain mengelak melihat aksi begitu. Mendung hati saya. Di sudut lain, sepasang tua tak habis-habis memeluk dan mencium cucunya, saya pasti itu cucunya. Berat hati agaknya melepaskan cucu kecil mereka itu pergi. Seketika kemudian dua orang tua itu ditinggalkan diluar, cucunya dibawa pergi ibubapanya, mereka cuma mampu melambai sebagai tanda selamat jalan. Itu gambaran. Gambaran sedih petang itu.
Cerita petang itu bukan sebuah cerita yang perlu sangat untuk kita dengar. Itu cerita biasa. Namun, masih tetap saya anggap penting. Saya tau lah sebab saya juga orang Sabah. Sebuah tempat yang jaraknya berpuluh ribu kilometer dari Kuala lumpur. Perlu masa dan sejumlah wang yang banyak untuk urusan ulang alik. Berbeza dengan mereka yang kampungnya di Kuala kangsar atau di Rompin yang boleh pulang sebulan sekali sekurangnya. Pulang setahun sekali itu adalah cerita-cerita biasa kebanyakan orang-orang Sabah. Dan mungkin sebab itulah tarikh hari raya adalah antara tarikh terpenting pada sesetengah orang sabah seperti juga saya.
Ini semua desakan. Desakan hidup. Dan desakan inilah yang menyebabkan cerita-cerita petang itu sering saja berulang setiap kali saya datang ke lapangan terbang untuk pulang ke sini selepas berhari raya di kampung.
....................................
Playlist: Cripple Bastard,Gride,J-rocks,Elle A,The monophones,Aku
Perhatiaan saya disebuah sudut kosong, berkumpul sebuah keluarga. Seorang wanita, entah siapa dia, barangkali seorang kakak, yang sekejap lagi akan masuk ke balai perlepasan meninggalkan adik-adiknya diluar, seorang demi seorang berpelukan denganya sambil air mata mereka jatuh tanpa was-was pada kedua mereka, mata mereka merah, pipi mereka basah. Saya berpaling ke arah lain mengelak melihat aksi begitu. Mendung hati saya. Di sudut lain, sepasang tua tak habis-habis memeluk dan mencium cucunya, saya pasti itu cucunya. Berat hati agaknya melepaskan cucu kecil mereka itu pergi. Seketika kemudian dua orang tua itu ditinggalkan diluar, cucunya dibawa pergi ibubapanya, mereka cuma mampu melambai sebagai tanda selamat jalan. Itu gambaran. Gambaran sedih petang itu.
Cerita petang itu bukan sebuah cerita yang perlu sangat untuk kita dengar. Itu cerita biasa. Namun, masih tetap saya anggap penting. Saya tau lah sebab saya juga orang Sabah. Sebuah tempat yang jaraknya berpuluh ribu kilometer dari Kuala lumpur. Perlu masa dan sejumlah wang yang banyak untuk urusan ulang alik. Berbeza dengan mereka yang kampungnya di Kuala kangsar atau di Rompin yang boleh pulang sebulan sekali sekurangnya. Pulang setahun sekali itu adalah cerita-cerita biasa kebanyakan orang-orang Sabah. Dan mungkin sebab itulah tarikh hari raya adalah antara tarikh terpenting pada sesetengah orang sabah seperti juga saya.
Ini semua desakan. Desakan hidup. Dan desakan inilah yang menyebabkan cerita-cerita petang itu sering saja berulang setiap kali saya datang ke lapangan terbang untuk pulang ke sini selepas berhari raya di kampung.
....................................
Playlist: Cripple Bastard,Gride,J-rocks,Elle A,The monophones,Aku
Thursday, October 19, 2006
Buffet dan Bulan Puasa ini
Tepat dua hari lalu saya menerima sebaris mesej melalui YM dari seorang kawan, "bunyinya mengajak saya berbuka puasa makan buffet bersama kawan-kawan tempat kerja lama dulu, semacam berbuka dan reunion laa agaknya. Sejumlah wang perlu disediakan untuk semua itu, itu antara syaratnya. Banyaknya hal-hal dan kekurangan saya menyebabkan saya tidak dapat join. Terpaksalah saya membiarkan kegembiraan makan dan berjumpa kawan-kawan yang lama tak jumpa terbuang begitu saja. Mungkin lain kali.
Baru beberapa hari lalu juga seorang kawan saya bertanyakan kalau-kalau saya tau dimana tempat buffet yang best. Semalam juga seorang kawan saya mengabarkan saya tentang sebuah restoran makanan segera multinasional buat buffet sepanjang bulan puasa ni. Buffet macam trend pulak, Kain rentang mempromosikan buffet ini saja boleh dilihat dimana-mana.
Ianya macam ritual manusia-manusia moden dibulan bulan puasa. Bulan ni saja sudah dua kali kali saya berbuka buffet, tahun-tahun lepas cuma sekali. Ruang-ruang hotel juga restoran jadi sibuk dengan orang-orang yang seharian berpuasa manahan nafsu lapar dan dahaga menunaikan antara lima rukun islam ini. Tarikanya apa? mungkin saja sebab boleh makan sampai pengsan dengan hidangan mewah seribu pilihan, Semacam tempat membalas dendam melampiaskan nafsu.
Teringat saya kata-kata AR Badul dalam drama bersiri "Puteri" beberapa minggu lalu, sewaktu diajak oleh anak saudaranya berbuka makan buffet di sebuah tempat yang ada buat offer buffet, katanya lebih kurang begini "tak payahlaa pegi buffet tu, membazir jer, bulan puasa ni masa untuk menahan nafsu". Kata-kata Badul semacam menyindir pulak. Bukan untuk saya saja rasanya, Kalau tokei-tokei hotel atau restoran yang ada buat buffet pun mesti terasa juga dengan kata-kata badul.
ramadan jadi bulan yang mengundang kebodohan, bulan dimana sang pemodal menjual segala keburukan untuk dijadikan kebaikan. Bulan meraikan kebodohan. Kata-kata badul tu cuma ulangan dari sejumlah banyaknya kata-kata ustaz yang pernah kita dengar sebelum-sebelum ini.
.........................................
Playlist semenjak dua menjak ini: Proletar, Cripple Bastard, Madeleine Peyroux, Diana Krall, Sheila Majid, Aku
Baru beberapa hari lalu juga seorang kawan saya bertanyakan kalau-kalau saya tau dimana tempat buffet yang best. Semalam juga seorang kawan saya mengabarkan saya tentang sebuah restoran makanan segera multinasional buat buffet sepanjang bulan puasa ni. Buffet macam trend pulak, Kain rentang mempromosikan buffet ini saja boleh dilihat dimana-mana.
Ianya macam ritual manusia-manusia moden dibulan bulan puasa. Bulan ni saja sudah dua kali kali saya berbuka buffet, tahun-tahun lepas cuma sekali. Ruang-ruang hotel juga restoran jadi sibuk dengan orang-orang yang seharian berpuasa manahan nafsu lapar dan dahaga menunaikan antara lima rukun islam ini. Tarikanya apa? mungkin saja sebab boleh makan sampai pengsan dengan hidangan mewah seribu pilihan, Semacam tempat membalas dendam melampiaskan nafsu.
Teringat saya kata-kata AR Badul dalam drama bersiri "Puteri" beberapa minggu lalu, sewaktu diajak oleh anak saudaranya berbuka makan buffet di sebuah tempat yang ada buat offer buffet, katanya lebih kurang begini "tak payahlaa pegi buffet tu, membazir jer, bulan puasa ni masa untuk menahan nafsu". Kata-kata Badul semacam menyindir pulak. Bukan untuk saya saja rasanya, Kalau tokei-tokei hotel atau restoran yang ada buat buffet pun mesti terasa juga dengan kata-kata badul.
ramadan jadi bulan yang mengundang kebodohan, bulan dimana sang pemodal menjual segala keburukan untuk dijadikan kebaikan. Bulan meraikan kebodohan. Kata-kata badul tu cuma ulangan dari sejumlah banyaknya kata-kata ustaz yang pernah kita dengar sebelum-sebelum ini.
.........................................
Playlist semenjak dua menjak ini: Proletar, Cripple Bastard, Madeleine Peyroux, Diana Krall, Sheila Majid, Aku
Tuesday, October 10, 2006
Hari Jumaat yang Lalu
Hari itu hari Jumaat, hari dimana banyak orang memotong kuku tangan dan kaki kerana percaya pada pahala yang lebih jika perbuatan itu dilakukan pada hari tersebut. Dan dihari Jumaat jugalah kita akan menyaksikan ramai laki-laki yang berselipar jepun bersesak-sesak menuju ke masjid mengerjakan solat jumaat.
Sudah menjadi kebiasaan pada mereka yang prihatin kepada perkara sebegini, mereka akan membawa sepasang selipar ke opis untuk dipakai ke masjid atau surau pada hari jumaat menggantikan kasut yang bersifat tidak mesra masjid. Dan mungkin kerana ketidak keperihatinan saya inilah yang memaksakan saya mengambil sedikit masa untuk memujuk seorang kakak seopis saya ini agar dia mau meminjamkan seliparnya yang terukir indah dengan corak bunga-bungaan diatasnya.
Sampai di masjid saya terburu buru berwuduk kerana khutbah sudah hampir selesai. Teringat saya kepada kata-kata ustaz saya dulu katanya "kalau datang awal ke masjid dapat pahala besar macam kerbau kalau lambat dapat pahala kecik macam telur jer. Habis tahyat akhir imam mengumumkan dan mengajak jemaah untuk sembahyang sunat, memohon agar malapetaka jerebu ini cepat reda, saya tidak tidak sembahyang sunat, bukan sebab saya tidak setuju kalau jerebu cepat reda, tapi saya mau cepat.
Saya berpaling menfokus selipar yang saya pinjam tadi, saya ingat tempatnya bersebelahan dengan paip bomba, saya percaya saya tidak silap dan saya yakin, tapi penelitian saya tidak membuahkan hasil, saya cuba lagi beberapa kali, tapi semuanya sama, rasa yakin hilang ntah kemana ditenggelami rasa keliru dan cemas. Seketika hati saya terasa hancur bercampur risau memikirkan camna nak balik dengan berkaki bogel, mesti kaki terbakar dengan bahang jalan raya yang panas bercampur malu dilihat awek-awek kolej yang pulang berkuliah di luar sana. Saya duduk sekejap menenangkan fikiran sambil memerhatikan lelaki-lelaki yang satu demi satu bergerak meningalkan rumah tuhan dan kembali mencari dunia. Tumpuan saya teralih pada sepasang selipar jepun putih berhampiran tempat saya parking selipar saya tadi, firasat saya berkata mungkin tuan punya selipar tu yang curi selipar aku, mungkin juga dia tak curi tapi tersalah pakai, dia tinggalkan saya selipar tu sebagai gantinya, tapi itu semua mungkin dan tiada yang pasti, saya kesuntukan masa untuk semua itu. Seketika saya bangun buat gaya macam selipar tu memang macam aku yang punya dan terus menyarungnya, saya tidak berpaling ke belakang lagi. Apa yang penting sekarang saya harus mempercepatkan langkah takut mana tau tuan punya selipar tu kejar saya, tapi susah, selipar itu sudah tua, uzur lagi lemah tidak berdaya lagi, warnanya pun sudah pudar, tapaknya sudah terlalu tipis dan hampir reput, ia tak mampu lagi menuruti berahi pemakainya, patutlah tuannya cari yang lain.
Saya bertanya lagi ntah yang keberapa kalinya kepada kakak tuan punya selipar, kenapa kak taknak amik selipar ni?, dia gelak kecil jer tanda paham saya buat lawak, tapi tak gelak sampai keluar air mata macam tadi time pertama kali melihat seliparnya tidak lagi berbunga.
Sudah menjadi kebiasaan pada mereka yang prihatin kepada perkara sebegini, mereka akan membawa sepasang selipar ke opis untuk dipakai ke masjid atau surau pada hari jumaat menggantikan kasut yang bersifat tidak mesra masjid. Dan mungkin kerana ketidak keperihatinan saya inilah yang memaksakan saya mengambil sedikit masa untuk memujuk seorang kakak seopis saya ini agar dia mau meminjamkan seliparnya yang terukir indah dengan corak bunga-bungaan diatasnya.
Sampai di masjid saya terburu buru berwuduk kerana khutbah sudah hampir selesai. Teringat saya kepada kata-kata ustaz saya dulu katanya "kalau datang awal ke masjid dapat pahala besar macam kerbau kalau lambat dapat pahala kecik macam telur jer. Habis tahyat akhir imam mengumumkan dan mengajak jemaah untuk sembahyang sunat, memohon agar malapetaka jerebu ini cepat reda, saya tidak tidak sembahyang sunat, bukan sebab saya tidak setuju kalau jerebu cepat reda, tapi saya mau cepat.
Saya berpaling menfokus selipar yang saya pinjam tadi, saya ingat tempatnya bersebelahan dengan paip bomba, saya percaya saya tidak silap dan saya yakin, tapi penelitian saya tidak membuahkan hasil, saya cuba lagi beberapa kali, tapi semuanya sama, rasa yakin hilang ntah kemana ditenggelami rasa keliru dan cemas. Seketika hati saya terasa hancur bercampur risau memikirkan camna nak balik dengan berkaki bogel, mesti kaki terbakar dengan bahang jalan raya yang panas bercampur malu dilihat awek-awek kolej yang pulang berkuliah di luar sana. Saya duduk sekejap menenangkan fikiran sambil memerhatikan lelaki-lelaki yang satu demi satu bergerak meningalkan rumah tuhan dan kembali mencari dunia. Tumpuan saya teralih pada sepasang selipar jepun putih berhampiran tempat saya parking selipar saya tadi, firasat saya berkata mungkin tuan punya selipar tu yang curi selipar aku, mungkin juga dia tak curi tapi tersalah pakai, dia tinggalkan saya selipar tu sebagai gantinya, tapi itu semua mungkin dan tiada yang pasti, saya kesuntukan masa untuk semua itu. Seketika saya bangun buat gaya macam selipar tu memang macam aku yang punya dan terus menyarungnya, saya tidak berpaling ke belakang lagi. Apa yang penting sekarang saya harus mempercepatkan langkah takut mana tau tuan punya selipar tu kejar saya, tapi susah, selipar itu sudah tua, uzur lagi lemah tidak berdaya lagi, warnanya pun sudah pudar, tapaknya sudah terlalu tipis dan hampir reput, ia tak mampu lagi menuruti berahi pemakainya, patutlah tuannya cari yang lain.
Saya bertanya lagi ntah yang keberapa kalinya kepada kakak tuan punya selipar, kenapa kak taknak amik selipar ni?, dia gelak kecil jer tanda paham saya buat lawak, tapi tak gelak sampai keluar air mata macam tadi time pertama kali melihat seliparnya tidak lagi berbunga.
Sunday, July 30, 2006
Urgent Thrashfest
Kami mula merentasi gunung-ganang yang memisahkan daerah keningau dengan kota kinabalu seawal jam 11 pagi lagi. Dengan bertemankan rasa risau kalau-kalau termuntah diperjalanan nanti dan rasa macam nak demam, saya dan beberapa kawan-kawan dari keningau meningallkan keningau dengan rasa yang bercampur gaul. Ini adalah kali pertama saya menghadiri upacara yang selalunya dipanggil gig oleh orang-orang muda masa kini di kota kinabalu ini. Kebetulan pula pada hari esoknya saya akan meninggalkan sabah lagi untuk ke ke kuala lumpur melupakan hidup untuk terus bekerja, jadi memang masanya agak sesuai.
Perjalanan 3 jam kami di hidangkan dengan keindahan gunung mas dan dibelai rasa sejuk, membuatkan kami mula menyarungkan baju sejuk masing-masing. kadang-kadang pandangan saya sedikit tidak jelas kerana keadaan yang diselubungi dengan kabus, air-air dari puncak gunung juga dapat saya lihat mengalir terus ke jalan raya membasahi jalan-jalan yang sunyi. Sesekali kami melalui pondok-pondok kecik yang disusun berderet dimana penduduk setempat menjual hasil tani mereka. Kami singgah di sebuah perhentian di puncak gunung, si situ terdapat sebuah motel, restoran dan kedai-kedai runcit menjual makanan ringan, jagung rebus dan buah-buahan, peluang begini jarang-jarang dapat saya rasakan, saya turun dari kereta untuk menyedut udara nyaman di situ, sambil mengambil beberapa gambar.
Perjanan kami berakhir dengan kesesakan kota kinabalu ditambah dengan terik panas cuaca. Sampai di tempat dimana gig akan berlangsung saya melihat kelibat beberapa kawan-kawan lain yang juga datang dari keningau sudah sampai dulu di tempat kejadian. menurut jangkaan saya kami-kami yang datang dari keningau mungkin mencecah hampir 30 orang agaknya, ini mungkin kerana hampir 70% band yang perform pada waktu itu adalah dari keningau.
dibawah ini saya senaraikan band yang berform hari tu:
-she ate my blood (band emo dari keningau)
-Crime inc (Thrashcore dari keningau)
-scold (Oldschool dari tuaran kk, cover lagu-lagu straight answer n vitamin x, vokalisnya perempuan)
-hatred creation (band grindcore hensem boy dari keningau tidak ada basis, vokalinya sekalu sakit gigi)
-oliver twist (band ni aku tak tau nak ketegorikan apa, tanya orang, orang bilang oldschool, just keep on rock)
-mati katak (band grindcore selang, sama juga vokalisnya selalu sakit gigi, duo screaming voc, diorang pakai drummer emergency yang di cari di saat-saat akhir)
-makan dalam (grindcore hardcore juga dari keningau, vokalisnya lambat datang, gitarisnya sakit gigi juga)
-uncensored (band oldschool kk, saya suka dengar kalimat-kalimat vokalisnya sebelum menyampaikan lagu)
-Arahkiri (kk thrashcore, tak jadi main ari tu, sebab basisnya tak datang)
Perjalanan 3 jam kami di hidangkan dengan keindahan gunung mas dan dibelai rasa sejuk, membuatkan kami mula menyarungkan baju sejuk masing-masing. kadang-kadang pandangan saya sedikit tidak jelas kerana keadaan yang diselubungi dengan kabus, air-air dari puncak gunung juga dapat saya lihat mengalir terus ke jalan raya membasahi jalan-jalan yang sunyi. Sesekali kami melalui pondok-pondok kecik yang disusun berderet dimana penduduk setempat menjual hasil tani mereka. Kami singgah di sebuah perhentian di puncak gunung, si situ terdapat sebuah motel, restoran dan kedai-kedai runcit menjual makanan ringan, jagung rebus dan buah-buahan, peluang begini jarang-jarang dapat saya rasakan, saya turun dari kereta untuk menyedut udara nyaman di situ, sambil mengambil beberapa gambar.
Perjanan kami berakhir dengan kesesakan kota kinabalu ditambah dengan terik panas cuaca. Sampai di tempat dimana gig akan berlangsung saya melihat kelibat beberapa kawan-kawan lain yang juga datang dari keningau sudah sampai dulu di tempat kejadian. menurut jangkaan saya kami-kami yang datang dari keningau mungkin mencecah hampir 30 orang agaknya, ini mungkin kerana hampir 70% band yang perform pada waktu itu adalah dari keningau.
dibawah ini saya senaraikan band yang berform hari tu:
-she ate my blood (band emo dari keningau)
-Crime inc (Thrashcore dari keningau)
-scold (Oldschool dari tuaran kk, cover lagu-lagu straight answer n vitamin x, vokalisnya perempuan)
-hatred creation (band grindcore hensem boy dari keningau tidak ada basis, vokalinya sekalu sakit gigi)
-oliver twist (band ni aku tak tau nak ketegorikan apa, tanya orang, orang bilang oldschool, just keep on rock)
-mati katak (band grindcore selang, sama juga vokalisnya selalu sakit gigi, duo screaming voc, diorang pakai drummer emergency yang di cari di saat-saat akhir)
-makan dalam (grindcore hardcore juga dari keningau, vokalisnya lambat datang, gitarisnya sakit gigi juga)
-uncensored (band oldschool kk, saya suka dengar kalimat-kalimat vokalisnya sebelum menyampaikan lagu)
-Arahkiri (kk thrashcore, tak jadi main ari tu, sebab basisnya tak datang)
Tuesday, July 25, 2006
Kehilangan
Hari ini hujan,hujan pertama sepanjang hampir sudah seminggu saya berada di kampung, saya berdiri di sebuah jendela dan melihat pokok-pokok kecil disirami hujan. Sudah hampir menjadi rutin saya disini sepatutnya waktu begini saya sudah berkemas-kemas untuk keluar ke pekan.
Memang semenjak beberapa kepulangan saya ke kampung saya akan merasa seperti satu kehilangan dalam diri saya. Saya rindu waktu dulu sebelum saya meninggalkan tempat ini, saya tidak kekok hidup disini, saya tidak merasa asing dengan tempat dan orang-orang yang ada disekeliling saya, banyak kawan-kawan. Entah kemana saja mereka semua, kadang-kadang saya tertanya sendiri soalan begitu dan beberapa ketika saya mula menjawabnya sendiri, saya tau benar yang masa sudah pun merubah, usia juga semakin meningkat dan masing-masing sudah punya komitmen tersendiri.
Keadaan sebenarnya mungkin tidak berubah. Saya saja yang merasa terasing sampai jadi bosan begini, dan Ini adalah hakikat yang patut saya tanggung, perubahan ciptaan saya sendiri. Hampir 5 tahun lalu saya meninggalkan tempat ini. Kini saya merasa kehilangan hidup saya disini, saya menjadi orang baru ditempat saya sendiri. Dan rasa cemas begini mungkin akan terus menghantui saya setiap kali saya pulang ke kampung. rasanya.
Mungkin saya masih merasa bernasib baik kerana masih ada kawan-kawan baru saya disini, sekurang-kurangnya ada teman saya untuk berbual-bual, melihat mereka jamming atau melepak di warung tepi padang sampai tengah malam sambil minum teh tarik madras. Rasa hormat tidak terhingga saya juga pada beberapa kawan sekelas saya di tingkatan lima dulu, sampai sekarang kita masih saling berhubung.
Playlist: Magrudergrind, Mati Katak (live set), Panorama latest issue, Tumbakeroist (live set)
Memang semenjak beberapa kepulangan saya ke kampung saya akan merasa seperti satu kehilangan dalam diri saya. Saya rindu waktu dulu sebelum saya meninggalkan tempat ini, saya tidak kekok hidup disini, saya tidak merasa asing dengan tempat dan orang-orang yang ada disekeliling saya, banyak kawan-kawan. Entah kemana saja mereka semua, kadang-kadang saya tertanya sendiri soalan begitu dan beberapa ketika saya mula menjawabnya sendiri, saya tau benar yang masa sudah pun merubah, usia juga semakin meningkat dan masing-masing sudah punya komitmen tersendiri.
Keadaan sebenarnya mungkin tidak berubah. Saya saja yang merasa terasing sampai jadi bosan begini, dan Ini adalah hakikat yang patut saya tanggung, perubahan ciptaan saya sendiri. Hampir 5 tahun lalu saya meninggalkan tempat ini. Kini saya merasa kehilangan hidup saya disini, saya menjadi orang baru ditempat saya sendiri. Dan rasa cemas begini mungkin akan terus menghantui saya setiap kali saya pulang ke kampung. rasanya.
Mungkin saya masih merasa bernasib baik kerana masih ada kawan-kawan baru saya disini, sekurang-kurangnya ada teman saya untuk berbual-bual, melihat mereka jamming atau melepak di warung tepi padang sampai tengah malam sambil minum teh tarik madras. Rasa hormat tidak terhingga saya juga pada beberapa kawan sekelas saya di tingkatan lima dulu, sampai sekarang kita masih saling berhubung.
Playlist: Magrudergrind, Mati Katak (live set), Panorama latest issue, Tumbakeroist (live set)
Saturday, July 01, 2006
Ghairah
Memang semenjak beberapa minggu lalu tabiat manusia di muka bumi ini berubah tiba-tiba. Di Serdang ini tempat saya bermukin suasana malam diisi dengan keghairahan. Nafsu malam penduduk sekitar tiba-tiba meluap-luap, segala tumpuan sekarang tertumpu ke beberapa kawasan di negara Jerman, negara penganjur piala dunia tahun ni. Penduduk disini menaruh harapan pada restoran-restoran Mapley sekitar, Pekerjanya kelihatan sedikit sibuk melayan karenah penonton yang datang bersesak membuat ruang restoran semakin sempit. Skrin besarnya jadi pemikat orang-orang. Dirumah bukan takder astro tapi yang bestnya kalau di kedai sebab suasananya hidup, orang ramai dan kalau gol boleh jerit ramai-ramai.
Padang rumput yang dulunya jadi tempat anjing-anjing bersantai menjalani rutin hidup sebagai anjing kini berubah bila petang menjelang, Keghairahan dilanjutkan lagi disini. Ada beberapa kumpulan orang-orang muda berseluar pendek berkaki ayam ditambah dengan nafsu meluap-luap berlari mengejar bola meluahkan segala yang terpendam malam tadi.
Pagi jadi waktu sial, ghairah golongan pekerja tiba-tiba terbantut sebab semalam chill out sampai pagi. barangkali time begini klinik-klinik jadi sedikit sibuk melayan pesakit-pesakit yang datang minta mc sebab terlajak tidur, entah berapa banyak juga kerja-kerja yang tidak dapat diisiapkan sebab orang yang bertanggungjawab tidak datang ke tempat kerja sebab mc atau ponteng kerja dan seterusnya membuat produktiviti syarikat merundum. Memang inilah risiko yang patut ditanggung terutamanya kita yang berada di asia tenggra yang berbeza waktu dengan Jerman.
Sempat juga hati saya memikirkan nasib beberapa pasukan bolasepak asia di kejohanan piala dunia tahun ini, selalu jadi pasukan belasahan. "Ada baiknya dibuat bergilir saja negara asia ni, tak payah buat saringan" kata kawan saya... biar semua dapat merasa dibelasah bergilir-gilir.
Playlist::- Dudman, Karbala bukan fatamorgana, Stacey kent, Madaleine Peyroux.
Padang rumput yang dulunya jadi tempat anjing-anjing bersantai menjalani rutin hidup sebagai anjing kini berubah bila petang menjelang, Keghairahan dilanjutkan lagi disini. Ada beberapa kumpulan orang-orang muda berseluar pendek berkaki ayam ditambah dengan nafsu meluap-luap berlari mengejar bola meluahkan segala yang terpendam malam tadi.
Pagi jadi waktu sial, ghairah golongan pekerja tiba-tiba terbantut sebab semalam chill out sampai pagi. barangkali time begini klinik-klinik jadi sedikit sibuk melayan pesakit-pesakit yang datang minta mc sebab terlajak tidur, entah berapa banyak juga kerja-kerja yang tidak dapat diisiapkan sebab orang yang bertanggungjawab tidak datang ke tempat kerja sebab mc atau ponteng kerja dan seterusnya membuat produktiviti syarikat merundum. Memang inilah risiko yang patut ditanggung terutamanya kita yang berada di asia tenggra yang berbeza waktu dengan Jerman.
Sempat juga hati saya memikirkan nasib beberapa pasukan bolasepak asia di kejohanan piala dunia tahun ini, selalu jadi pasukan belasahan. "Ada baiknya dibuat bergilir saja negara asia ni, tak payah buat saringan" kata kawan saya... biar semua dapat merasa dibelasah bergilir-gilir.
Playlist::- Dudman, Karbala bukan fatamorgana, Stacey kent, Madaleine Peyroux.
Thursday, June 08, 2006
Kek dan kesedaran akan hari tua
Semalam dalam saya keterseorangan menunggu waktu yang sesuai untuk terlena sempat saya membaca sedikit isi buku pemberian Nobeat yang digantikan dengan kaset band marjinal tempoh hari sambil-sambil menunggu kalau-kalau ada kawan-kawan yang mengucapkan selamat hari jadi pada saya, bukan apa,ini disebabkan pengalaman tahun lalu, ada kawan-kawan yang ingat tarikh hari lahir saya dan mereka mengirim sms selamat hari lahir buat saya, seingat saya itulah pengalaman pertama saya menerima ucapan selamat hari jadi dari kawan-kawan, bukan juga saya mengharap tapi kalau ada harus saya reply smsnya sekurang-kurangnya berterima kasih atas ucapan itu sebagai tanda penghargaan saya kepada mereka sebagaimana mereka menghargai saya.
Penantian saya sudah sampai ke pukul satu pagi lebih waktu itu, tidak ada sms apatah lagi surat layang, dan waktu tidur sudahpun melambai-lambai sebagai tanda yang ruang bilik saya harus segera digelapkan dan mata saya harus dilelapkan, nanti terlajak pulak besok nak pegi kerja.
Pagi ini saya bangun dengan penuh pertanyaan, kecelaruan dan kemalasan, Tapi dengan sedikit harapan saya akhirnya sedia untuk melangkah lagi pergi ke tempat kerja. Di office hampir pukul satu tengahari saya diraikan dengan sebuah kek yang saya kurang pasti apa rasanya, tapi krimnya berwarna putih, ada kepingan-kepingan cokelat ditepinya, lilinya saya tiup sejurus lagu berakhir. Kecelaruan pagi tadi datang lagi tapi kali ini bercampur dengan kebingungan, rasa haru dan saya pasti ada lagi perasaan lain yang tidak sempat saya layan waktu itu sebab waktu agak terhad haha. Tidak pernah dalam sejarah hidup saya di raikan begini, sejurus saya sedar seperti sediakala, saya berterima kasih pada kawan-kawan saya. Saya amat hargai semua ini.
Penantian saya sudah sampai ke pukul satu pagi lebih waktu itu, tidak ada sms apatah lagi surat layang, dan waktu tidur sudahpun melambai-lambai sebagai tanda yang ruang bilik saya harus segera digelapkan dan mata saya harus dilelapkan, nanti terlajak pulak besok nak pegi kerja.
Pagi ini saya bangun dengan penuh pertanyaan, kecelaruan dan kemalasan, Tapi dengan sedikit harapan saya akhirnya sedia untuk melangkah lagi pergi ke tempat kerja. Di office hampir pukul satu tengahari saya diraikan dengan sebuah kek yang saya kurang pasti apa rasanya, tapi krimnya berwarna putih, ada kepingan-kepingan cokelat ditepinya, lilinya saya tiup sejurus lagu berakhir. Kecelaruan pagi tadi datang lagi tapi kali ini bercampur dengan kebingungan, rasa haru dan saya pasti ada lagi perasaan lain yang tidak sempat saya layan waktu itu sebab waktu agak terhad haha. Tidak pernah dalam sejarah hidup saya di raikan begini, sejurus saya sedar seperti sediakala, saya berterima kasih pada kawan-kawan saya. Saya amat hargai semua ini.
Wednesday, April 05, 2006
Jatuh
Semalam. Pagi yang indah pada mulanya tapi sedikit bosan. Tapi sudah menjadi rutin tidak selalunya yang indah itu akan kekal indah.
Pagi itu saya hanya mampu merelakan baju putih yang didepanya tertulis tulisan "GET IN THE PIT MOTHERFUKKER" dengan sebuah gambar kartun berwajahkan Keanu reeves dicemari dengan sisa makanan yang datang dari saluran pembuangan sisa makanan yang pecah di apartment tempat saya tinggal. Entah macamna saya boleh tidak terperasan ada becak yang ada didepan laluan saya itu. Saya tergelincir lalu terduduk seterusnya terlentang ditengah kebusukan sisa makanan yang bercampur denganya bermacam-macam lagi benda yang datangnya dari sederet rumah-rumah yang ada di apartment itu, baunya busuk bukan kepalang. Aku tertanya-tanya apakah auntie cleaner yang berada paling dekat dengan aku sewaktu kejadian itu mempunyai masalah dengan pendengaranya, sehinggakan aku yang tengah dalam keadaan sedih ini tidak dilihatnya atau di saja nak ambik port, biarlah.
Aku bergegas bangun berlari naik keatas rumah, syukur tiada orang tengok sepanjang jalan tu. Aku sempat mengadu kepada Yus yang masih belum berangkat ke opis. aku buka pakaian dan campakkan ke bilik air. Aku tak terus mandi malah aku sempat duduk termenung mengenangkan kisah aku tadi, Semangat aku yang tidak seberapa menyala untuk pergi ke tempat kerja akhirnya berakhir dengan tragedi tergolek di becak berlumutlagi busuk busuk. aku mc hari tu.
Lalu apa istimewanya jatuh saya ini? biasa saja, Jatuh saya ini tidak akan masuk buku sejarah pun suatu hari nanti sebab ceritanya tidak sepopular atau sepenting kejatuhan empayar Melaka dulu, atau kejatuhan empayar-empayar kerajaan islam dulu, atau yang paling baru.. kejatuhan kerajaan Saddam hussein di Iraq yang sekaligus membuat mungkin bertan tan air mata berjatuhan akibat kesengsaraan yang terpaksa ditanggung oleh rakyat negara itu. Ntah berapa banyak lagi cerita jatuh dan jatuh yang tidak dapat saya ceritakan disini.
Semua carita-cerita (ke)jatuh(an) itu saya simpulkan secara cincai selalunya mungkin akibat kelalaian, lalai dengan kuasa, lalai dengan harta, dengan nikmat dunia. sama seperti saya yang lalai sebab tidak melihat jalan jalan dengan betul tak sabar nak cepat sebab nak kejar jam punch card. Abis kalau jatuh cinta camna lak?
Pagi itu saya hanya mampu merelakan baju putih yang didepanya tertulis tulisan "GET IN THE PIT MOTHERFUKKER" dengan sebuah gambar kartun berwajahkan Keanu reeves dicemari dengan sisa makanan yang datang dari saluran pembuangan sisa makanan yang pecah di apartment tempat saya tinggal. Entah macamna saya boleh tidak terperasan ada becak yang ada didepan laluan saya itu. Saya tergelincir lalu terduduk seterusnya terlentang ditengah kebusukan sisa makanan yang bercampur denganya bermacam-macam lagi benda yang datangnya dari sederet rumah-rumah yang ada di apartment itu, baunya busuk bukan kepalang. Aku tertanya-tanya apakah auntie cleaner yang berada paling dekat dengan aku sewaktu kejadian itu mempunyai masalah dengan pendengaranya, sehinggakan aku yang tengah dalam keadaan sedih ini tidak dilihatnya atau di saja nak ambik port, biarlah.
Aku bergegas bangun berlari naik keatas rumah, syukur tiada orang tengok sepanjang jalan tu. Aku sempat mengadu kepada Yus yang masih belum berangkat ke opis. aku buka pakaian dan campakkan ke bilik air. Aku tak terus mandi malah aku sempat duduk termenung mengenangkan kisah aku tadi, Semangat aku yang tidak seberapa menyala untuk pergi ke tempat kerja akhirnya berakhir dengan tragedi tergolek di becak berlumutlagi busuk busuk. aku mc hari tu.
Lalu apa istimewanya jatuh saya ini? biasa saja, Jatuh saya ini tidak akan masuk buku sejarah pun suatu hari nanti sebab ceritanya tidak sepopular atau sepenting kejatuhan empayar Melaka dulu, atau kejatuhan empayar-empayar kerajaan islam dulu, atau yang paling baru.. kejatuhan kerajaan Saddam hussein di Iraq yang sekaligus membuat mungkin bertan tan air mata berjatuhan akibat kesengsaraan yang terpaksa ditanggung oleh rakyat negara itu. Ntah berapa banyak lagi cerita jatuh dan jatuh yang tidak dapat saya ceritakan disini.
Semua carita-cerita (ke)jatuh(an) itu saya simpulkan secara cincai selalunya mungkin akibat kelalaian, lalai dengan kuasa, lalai dengan harta, dengan nikmat dunia. sama seperti saya yang lalai sebab tidak melihat jalan jalan dengan betul tak sabar nak cepat sebab nak kejar jam punch card. Abis kalau jatuh cinta camna lak?
Wednesday, October 05, 2005
Hujan dan Demam
Sehingga saat ini badanku masih terasa lemah akibat dari pengambilan ubat batuk dan pil selsema berkaler pink semalam. Malam semalam saya susah hendak tidur kerana batuk-batuk yang tak henti-henti, kesian Azam yang tidur sebelah dengan saya malam tu.
Hari ini aku bangun dengan keadaan lemah, pancaran matahari pagi yang keluar dari celah-celah tingkap pagi tadi semacam menyapaku memberitaku tentang tiadanya pilihan untuk aku, Matahari memberitahuku tentang hari ini adalah hari yang indah, matahari memujukku, memberikan semangat, dan mungkin dengan semangat itu aku masih berada di opis ini lagi barangkali. Aku sempat singgah di restoran mapley bersarapankan sekeping roti canai, rasanya liat dan tawar tak sedap langsung tapi rasa lapar sebab semalam tak makan membuatkan roti itu lenyap juga dari pandangan aku dan orang-orang yang ada di situ.
Waktu ini aku masih merasa lemah, tidak bermaya, walaupun demam yang aku rasa hari ini lebih baik dari semalam. Aku banyak diam dari bercakap, aku tidak punya alasan untuk senyum dan mungkin ada orang-orang yang berkata dalam hatinya kenapa akhdan kurang bercakap hari ini. Pandanganku sedikit kelam dan suram, Tapi aku merasa sedikit rilek dan tenang dengan keadaan begini. Kini, yang tinggal hanyalah keheningan.
Mungkin aku perlu memujuk hatiku sendiri. Yang aku ini tidak lama lagi aku akan sembuh. Memang sekarang ni cuaca tidak menentu, hujan selalu turun. Dan hujan adalah petunjuk, mungkin juga sebuah makna atau rahsia kepada setiap yang hidup.
Ini adalah apa yang dapat aku huraikan dari hujan, hujan memberiku demam dan selsema seterusnya batuk-batuk dan beberapa gejala lagi dan melalui sakit ini aku diingatkan akan makna sebuah kesihatan, tentang bagaimana saya menghargai kesihatan. Sakit ini memberi paparan kepada aku tentang benda-benda yang berkait di persekitaran saya, tentang kes-kes denggi yang menjadi kebimbangan dan bualan disana sini, atau mungkin juga kes-kes demam selsema burung yang sudahpun meragut beberapa korban nyawa di indonesia. Mungkin juga tentang kenaikan harga rokok yang baru diumumkan beberapa hari lalu, sama dengan meningkatnya kematian akibat kenser yang diakibatkan oleh asap rokok.
Hari ini aku bangun dengan keadaan lemah, pancaran matahari pagi yang keluar dari celah-celah tingkap pagi tadi semacam menyapaku memberitaku tentang tiadanya pilihan untuk aku, Matahari memberitahuku tentang hari ini adalah hari yang indah, matahari memujukku, memberikan semangat, dan mungkin dengan semangat itu aku masih berada di opis ini lagi barangkali. Aku sempat singgah di restoran mapley bersarapankan sekeping roti canai, rasanya liat dan tawar tak sedap langsung tapi rasa lapar sebab semalam tak makan membuatkan roti itu lenyap juga dari pandangan aku dan orang-orang yang ada di situ.
Waktu ini aku masih merasa lemah, tidak bermaya, walaupun demam yang aku rasa hari ini lebih baik dari semalam. Aku banyak diam dari bercakap, aku tidak punya alasan untuk senyum dan mungkin ada orang-orang yang berkata dalam hatinya kenapa akhdan kurang bercakap hari ini. Pandanganku sedikit kelam dan suram, Tapi aku merasa sedikit rilek dan tenang dengan keadaan begini. Kini, yang tinggal hanyalah keheningan.
Mungkin aku perlu memujuk hatiku sendiri. Yang aku ini tidak lama lagi aku akan sembuh. Memang sekarang ni cuaca tidak menentu, hujan selalu turun. Dan hujan adalah petunjuk, mungkin juga sebuah makna atau rahsia kepada setiap yang hidup.
Ini adalah apa yang dapat aku huraikan dari hujan, hujan memberiku demam dan selsema seterusnya batuk-batuk dan beberapa gejala lagi dan melalui sakit ini aku diingatkan akan makna sebuah kesihatan, tentang bagaimana saya menghargai kesihatan. Sakit ini memberi paparan kepada aku tentang benda-benda yang berkait di persekitaran saya, tentang kes-kes denggi yang menjadi kebimbangan dan bualan disana sini, atau mungkin juga kes-kes demam selsema burung yang sudahpun meragut beberapa korban nyawa di indonesia. Mungkin juga tentang kenaikan harga rokok yang baru diumumkan beberapa hari lalu, sama dengan meningkatnya kematian akibat kenser yang diakibatkan oleh asap rokok.
Friday, August 05, 2005
Kisah sedih di hari minggu
Sudah hampir dua minggu aku memakai spek baru yang aku buat secara tergesa-gesa di sebuah pusat membeli belah yang mengalir di tengah-tengahnya sungai sambil sekali sekala dapat dilihat orang yang berwajah muram menaiki bot yang dihiasi di sekelilingnya bunga plastik menyusur perlahan merentasi sungai itu. Mujur saja ada potongan harga waktu itu, tapi kalau takder potongan pun aku kena buat juga. Spekku yg lama hancur di pijak manusia-manusia riang gembira di gig domestik doktrin dua minggu yang lalu. Kini aku hanya mampu melihat tangkai spekku yang tidak ada bezaanya dengan besi buruk yang tidak punya nilai. Kelekaan berborak dengan anak-anak domestik doktrin membuat aku lupa pada spek aku waktu itu, anak-anak domestik doktrin memang cool, saya sangat gembira dapat bertemu dengan meraka tapi kegembiraan tidak lama kerana mereka harus pulang ke bandung, indonesia, semoga kita dapat bertemu lagi.
Dua hari tanpa spek ialah hari yang paling tidak selesa bagi saya, semuanya serba tak kena, mataku semacam bermusuh dengan apa yang dilihatnya. ia semacam sudah bercerai talak satu dengan kejauhan, dalam hatiku selalu terkenang saat bila mataku akan kembali bertautan dengan kejauhan sekaligus membuang segala kekaburan lalu kecerahan kembali berkuasa. Bayangkan sajalah keayuan seorang wanita cantik lagi comel tidak lagi menjadi sebuah panorama indah waktu itu . Kini aku kembali merindu pada masa laluku, waktu aku belum pakai spek dulu, waktu itu aku tidak perlu tercari cari spek sewaktu nak keluar rumah, aku juga tidak perlu tercari-cari orang yang boleh menjaga spekku kalau aku mau ber slam and mosh atau kalau aku nak perform bersama SAM atau JAHAT, Aku sudah terlupa tentang nikmat-nikmat masa itu rupanya. Seketika tak berspek itu juga membawa aku teringat kepada sebuah filem lakonan P.ramlee tajuknya “Ibu Mertuaku”, aku jadi sedikit tak puas hati dengan keputusan yang diambil oleh karekter yang dipegang oleh P.ramlee dalam filem tu, aku teringat tentang ramainya lah lagi manusia yang ingin menikmati keindahan alam, melihat kehijauan pokok-pokok dan ke”cute”an awek-awek yang lalu didepan mereka, tapi dalam filem tu, senang-senang jer dia cucuk mata dia dengan garpu, ini sebuah filem yang bagus aku rasa.
Dua hari yang kelam itu kini berakhirr dengan sebuah spek baru, kini aku dapat kembali hari-hari ceriaku, awek-awek yang hakikatnya jelita kini kembali kepada hakikatnya, tidak ada lagi ketakutan pada kejauhan yang selanjutnya boleh membuat kepala ku pening.
Playlist: Seein red- Discography(93-95), Arkangel-I hope you die by overdose, The Killer- Hot fuss, Muse- lagu Hysteria, Agnes monica.
Dua hari tanpa spek ialah hari yang paling tidak selesa bagi saya, semuanya serba tak kena, mataku semacam bermusuh dengan apa yang dilihatnya. ia semacam sudah bercerai talak satu dengan kejauhan, dalam hatiku selalu terkenang saat bila mataku akan kembali bertautan dengan kejauhan sekaligus membuang segala kekaburan lalu kecerahan kembali berkuasa. Bayangkan sajalah keayuan seorang wanita cantik lagi comel tidak lagi menjadi sebuah panorama indah waktu itu . Kini aku kembali merindu pada masa laluku, waktu aku belum pakai spek dulu, waktu itu aku tidak perlu tercari cari spek sewaktu nak keluar rumah, aku juga tidak perlu tercari-cari orang yang boleh menjaga spekku kalau aku mau ber slam and mosh atau kalau aku nak perform bersama SAM atau JAHAT, Aku sudah terlupa tentang nikmat-nikmat masa itu rupanya. Seketika tak berspek itu juga membawa aku teringat kepada sebuah filem lakonan P.ramlee tajuknya “Ibu Mertuaku”, aku jadi sedikit tak puas hati dengan keputusan yang diambil oleh karekter yang dipegang oleh P.ramlee dalam filem tu, aku teringat tentang ramainya lah lagi manusia yang ingin menikmati keindahan alam, melihat kehijauan pokok-pokok dan ke”cute”an awek-awek yang lalu didepan mereka, tapi dalam filem tu, senang-senang jer dia cucuk mata dia dengan garpu, ini sebuah filem yang bagus aku rasa.
Dua hari yang kelam itu kini berakhirr dengan sebuah spek baru, kini aku dapat kembali hari-hari ceriaku, awek-awek yang hakikatnya jelita kini kembali kepada hakikatnya, tidak ada lagi ketakutan pada kejauhan yang selanjutnya boleh membuat kepala ku pening.
Playlist: Seein red- Discography(93-95), Arkangel-I hope you die by overdose, The Killer- Hot fuss, Muse- lagu Hysteria, Agnes monica.
Subscribe to:
Posts (Atom)